Seriau,- Tidak semua sekolah mampu berinovasi menciptakan yang unik dan bermanfaat. Salah satu sekolah di Pekanbaru tampil beda dalam pengunaan pembungkus daging kurban. Biasanya, daging kurban dimasukan kedalam kantong plastik, namun daging kurban di SMAN 7 Pekanbaru mengunakan besek yang terbuat dari anyaman daun kelapa sawit.

" Bahan bakunya sangat banyak dan mudah didapat. Dari daun kelapa sawit ini kita sulap menjadi besek. Hasil karya siswa ini, kita manfaatkan salah satunya untuk membungkus daging kurban. Unik dan sedikit tampil beda," kata Kepala SMAN 7 Pekanbaru Dr. Nurhafni. MPd, Kamis (22/7) di Pekanbaru.

Tujuan pengunaan besek anyaman daun kelapa sawit, kata Nurhafni, untuk mengurangi pengunaan kantong plastik. Karya siswa ini diyakini bisa mengurangi limbah plastik yang susah hancur walaupun didalam tanah bertahun tahun. Selain itu, pengunaan besek anyaman ini sebagai perwujudan lebel sekolah ramah lingkungan yang sudah diraih oleh SMAN 7 Pekanbaru

" Besek yang hampir sama modelnya dengan keranjang ini, kreativitas siswa. Kita berdayakan hasil karya siswa salah satunya untuk pembungkus daging kurban. Sekolah tidak lagi menyediakan kantong plastik," kata doktor ahli lingkungan ini.

Meskipun dalam suasana ekonomi sulit akibat pandemi covid tidak menyurutkan SMAN 7 Pekanbaru melaksanakan pemotongan hewan kurban. Program tahunan sekolah ini dalam upaya pembentukan karakter. Banyak nilai terkandung dalam program penyembelihan hewan kurban disekolah.

" Ada kebersamaan, kerjasama, gotong royong, rela berkorban dan ikhlas yang bisa kita petik dari pelaksanaan pemotongan hewan kurban di sekolah. Daging kurban ini selajutnya dibagikan kepada siswa kurang mampu dan warga sekitar sekolah yang kurang mampu," kata kepala sekolah berprestasi tingkat nasional ini. (zal)